Selasa, 02 Juni 2015

Ketahanan Nasional dibidang Ekonomi, Pangan, Politik, Sosial Budaya, Ideologi

1. Ketahanan Nasional dibidang Ekonomi

Ketahanan Nasional yaitu dimana suatu kondisi dinamika Negara yang telah meliputi segenap aspek dalam kehidupan Nasional yang berintegrasi,berisi keuletan dan ketangguhan. Yang banyak mengandung kemampuan dalam mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala problema dan ancaman-ancaman (gangguan) baik yang datang dari dalam maupun dari luar, secara langsung maupun tidak langsung.

Ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi itu sendiri dapat tercermin dalam berbagai kondisi kehidupan pereknomian bangsa yang mana dalam bangsa tersebut dapat memelihara kemandirian Ekonomi Nasional Dalam pencapaian tingkat ketahanan Ekonomi yang diinginkanpun banyak
memerlukan pembinaan, diantaranya seperti
- Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan monopolistis.
- Pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara
aktif.
- Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemaknmuran dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
- Pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil- hasilnya senantiasa
memperhatikan keseimbangan antar sektor dan antar wilayah.
- Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta jasa.

Dampak dari pengaruh ketahanan nasional dalam bidang Ekonomi itu pun banyak
mengundang pertanyaan dari berbagai kalangan masyrakat.
Misalnya Naiknya harga BBM, dimana Pemerintah merencanakan akan menaikkan
harga BBM pada tanggal 1 April 2012, yang banyak membuat masyarakat semakin merasa resah atas keputusan tersebut,
unjuk rasa dan protes pun
banyak dilakukan. Kebanyakan unjuk rasa tersebut dilakukan dari kalangan menengah bawah dan masyarakat tidak mampu seperti buruh,petani,nelayan pedagang hingga mahasiwa. Mereka menuturkan bahwa pihak yang paling menderita dengan kenaikan harga BBM ini adalah rakyat kecil karena kemampuan memenuhi kebutuhan hidup akan semakin sulit.

2. Ketahanan Nasional dibidang Pangan

Ketahanan pangan seringkali diidentikkan dengan suatu keadaan dimana pangan
tersedia bagi setiap individu setiap
saat dimana saja baik secara fisik,
maupun ekonomi. Ada tiga aspek
yang menjadi indikator ketahanan pangan suatu wilayah, yaitu sektor ketersediaan pangan, stabilitas ekonomi (harga) pangan, dan akses fisik maupun ekonomi bagi setiap individu untuk mendapatkan pangan.
Ketahanan pangan mencerminkan ketersediaan bahan makanan yang cukup, sama dalam jumlah maupun kualitas dan berbagai bahan makanan yang dapat digunakan.
Menurut World Food Confrence on Human Right (1993) dan World Food Summit (1996) ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya keperluan zat setiap individu dalam jumlah dan kualitas, agar dapat hidup aktif dan selalu sehat serta sesuai dengan kondisi budaya tempat
tinggal. Bertitik tolak dari definisi diatas, persoalan jaminan ketahanan pangan tidak hanya sebatas bagaimana pencapaian pengeluaran pertanian oleh suatu negara atau daerah secara kuantitas mampu mencukupi keperluan masyarakat, namun yang lebih penting adalah merupakan persoalan yang lebih kompleks, yang memiliki perspektif pembangunan dan ekonomi politik.
Ketahanan pangan dipandang sebagai hal yang sangat penting dalam rangka Pembangunan nasional untuk
membentuk manusia Indonesia berkualitas, mandiri, dan sejahtera. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diwujudkan
ketersediaan pangan yang cukup, aman, bermutu, bergizi dan beragam serta tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia dan terjangkau oleh daya beli
masyarakat (Dewan Ketahanan Pangan, 2002). Ketahanan pangan menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996, diartikan sebagai kondisi terpenuhinya
pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau
minuman. Ketahanan pangan
sesungguhnya sangat erat kaitannya dan berpengaruh besar terhadap sektor produksi suatu negara, yang kemudian berpengaruh pada devisa suatu negara, yang akan dimanfaatkan dalam sektor ekspornya, dan akan berdampak pada
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Selain itu, ketahanan pangan pun sangat erat
kaitannya dengan kebijakan- kebijakan politik suatu negara, tentang persetujuan kerja sama antar aktor dalam sektor pangan, kebijakan-kebijakan pembangunan, dan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan dalam suatu sistem. Berangkat dari pemahaman tersebut, sehingga ketahanan pangan menjadi salah satu wacana yang cukup berpengaruh dalam bidang ekonomi politik.

3. Ketahanan Nasioanal dibidang Politik

Ketahanan pada aspek politik
diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan politik bangsa yang berisi
keuletan, ketangguhan dalam
menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan serta
gangguan yang datang dari luar
maupun dari dalam secara langsung
maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan hidup politik
bangsa dan negara Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
Ketahanan pada Aspek Politik
Dalam Negeri
Sistem pemerintahan yang
berdasarkan hukum, tidak
berda¬sarkan kekuasaan yang
bersifat absolut, dimana kedaulatan
berada di tangan rakyat dan
dilakukan sepenuhnya oleh MPR
sebagai penjelmaan seluruh rakyat.
Mekanisme politik yang
memungkinkan adanya perbedaan
pendapat. Namun perbedaan tersebut
tidak menyangkut nilai dasar,
sehingga tidak menjurus pada konflik
fisik. Di samping itu, timbulnya
diktator mayoritas dan
tirankaminoritas harus dicegah.
Kepemimpinan Nasional mampu
mengakomodasikan aspirasi yang
hidup dalam masyarakat dan tetap
berada dalam lingkup Pancasila, UUD
1945 dan Wawasan Nusantara.
Terjalin komunikasi politik timbal
balik antara pemerintah dan
masyarakat dan anata kelompok /
golongan dalam masyarakat dalam
rangka mencapai tujuan nasioanal
dan kepentingan nasional.

4. Ketahanan Nasional dibidang Budaya Sosial

Ketahanan pada aspek sosial budaya
merupakan salah satu pilar yang penting
untuk menyangga kelangsungan hidup
bangsa dan negara Republik Indonesia
sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 pasal
32 : “Kebudayaan nasional itu adalah
kebudayaan yang timbul sebagai usaha budi
daya rakyat Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan lama dan asli yang terdapat
sebagai puncak dan kebudayaan di daerah-
daerah di seluruh Indonesia, terhitung
sebagai bangsa. Usaha kebudayaan harus
menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan
persatuan, dengan tidak menolak bahan-
bahan dari kebudayaan asing yang dapat
memperkembangkan atau memperkaya
kebudayaan bangsa sendiri, serta
mempertinggi derajat kemanusiaan
Indonesia” .
Perinsip Persatuan Indonesia, memberikan
acuan bahwa pola fikir, sikap dan tindak
bangsa Indonesia harus mengarah pada
keutuhan dan kokohnya Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dengan memiliki prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa
Menempatkan persatuan – kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan. Menunjukkan sikap
rela berkorban demi kepentingan Bangsa
dan Negara, Bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia, tidak
rendah diri, mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa, menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia,
mengembangkan sikap tenggang rasa, tidak
semena-mena terhadap orang lain, gemar
melakukan kegiatan kemanusiaan, senantiasa
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, berani
membela kebenaran dan keadilan, merasa
bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian
dari seluruh umat manusia, terutama warga
Indonesia. Dalam hal terjadinya konflik
kepentingan, kepentingan bangsa diletakan
diatas kepentingan pribadi, klompok,
golongan dan daerah.

5. Ketahanan Nasional dibidang Ideologi

Ideologi disebut juga
falsafah negara, pandangan hidup, dan
pandangan dunia, rukun negara, atau
landasan ideal. Sesuai dengan
kompleksitas kehidupan manusia,
ideologi menjabarkan diri dalam nilai,
karena itu ideologi berarti pula sistem
nilai yang tersusun secar sistematis dan
merupakan kebulatan ajaran atau
doktrin.
Menurut Pusat Study
Kewiraan (1980:87), Pengertian
ketahanan nasional dibidang ideologi
adalah kondisi dinamik suatu bangsa,
berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasinal
didalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan
serta gangguan, baik yang datang dari
luar maupun dari dalam yang langsung
maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan ideologi suatu
bangsa dan negara.
Faktor yang
mempengaruhi ketahanan nasional dalam
aspek ideologi adalah Keampuhan suatu
ideologi tergantung pada rangkaian
nilai yang dikandungnya, yang dapat
memenuhi serta menjamin segala
aspirasi hidup dan kehidupan manusia
baik secara pribadi makhluk sosial
maupun sebagai warga negara sesuai
dengan kodrat dan ibadat Tuhan Yang
Maha Esa. Memiliki yang sempurna dan
cocok belum menjamin ketahanan
nasional dibidang ideolgi. Untuk
mencapai ketahanan nasioanal dibidang
ideologi diperlukan penghayatan dan
pengamalan ideologi secara sungguh-
sungguh. Makin tinggi kesadaran dan
ketaatan suatu bangsa dalam
mengamalkan ideologi negaranya makin
tinggi pula tinggkat ketahanan
nasional dibidang ideologinya.
Upaya memperkuat
Ketahanan Ideologi memerlukan
langkah pembinaan berikut:
• Pengamalan pancasila secara
obyektif dan subyektif
• Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa dan negara Republik
Indonesia
• Pendidikan moral Pancasila
• Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan
konsep Wawasan Nusantara
bersumber dari Pancasila

Sumber:
warungomoscar.blogspot.in/2013/06/ketahanan-nasional-pada-aspek-ekonomi.html?m=1

civicsedu.blogspot.in/2012/06/ketahanan-pangan.html?m=1

nakruten.blogspot.in/2013/05/ketahanan-nasional-pada-aspek-politik.html?m=1

ekasubali41.blogspot.in/2013/05/karya-tulis-tentang-ketahanan-nasional.html?m=1

wawanhariskurnia.blogspot.in/2012/12/ketahanan-nasional.html?m=1

Definisi dan Macam-macam Pertahanan Nasional

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi
dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, hambatan dan ancaman baik yang
datang dari dalam maupun dari luar. Juga
secara langsung ataupun tidak langsung yang
dapat membahayakan integritas, identitas
serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan
nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar
dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-
kadang membahayakan keselamatannya. Cara
agar dapat menghadapi ancaman-ancaman
tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki
kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang
dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan
sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah
tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga
tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya.
Karena itu ketahanan nasional harus selalu
dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi
serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah
yang disebut dengan sifat dinamika pada
ketahanan nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita
dengar disurat kabar atau sumber-sumber
lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh
gambarannya.
Untuk mengetahui ketahanan nasional,
sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan
nusantara. Ketahanan nasional merupakan
kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa,
yang didalamnya terkandung keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan
kekuatan nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi
segala macam ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan yang langsung atau tidak
langsung akan membahayakan kesatuan,
keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa
dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman
tersebut dari dalam ataupun dari luar.

Macam-macam Pertahanan Nasional

Perwujudan ketahanan nasional terbagi :

1. Perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia
dalam Trigarta, terbagi menjadi :
a. Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah
Indonesia
b. Aspek Keadaan dan Sumber-sumber
Kekayaaan Alam
c. Aspek Penduduk
2. Perwujudan Ketahanan Nasional dalam
Pancagatra, terbagi menjadi :
a. Ketahanan Nasional Dalam Bidang Ideologi
b. Ketahanan Nasional Dalam Bidang Politik
c. Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi
d. Ketahanan nasional dibidang social budaya
e. Ketahanan nasional dibidang pertahanan
keamanan
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan
nasional diperlukan kesadaran setiap warga
Negara Indonesia, yaitu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam
bentuk perjuangan non fisik yang berupa
keuletan dan ketangguhan yang tidak
mengenal menyerah yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam rangka menghadapi segala ancaman,
gangguan, tantangan dan hambatan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasional.
2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-
pengaruh yang timbul pada aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan, sehingga setiap warga Negara
Indonesia baik secara individu maupun
kelompok dapat mengeliminir pengaruh
tersebut, karena bangsa Indonesia cinta
damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.
Hal itu tercermin akan adanya kesadaran bela
negara dan cinta tanah air. Apabila setiap
warga negara Indonesia memiliki semangat
perjuangan bangsa dan sadar serta peduli
terhadap pengaruh yang timbul dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
serta dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh
tersebut, maka akan tercermin keberhasilan
ketahanan nasional Indonesia. Untuk
mewujudkan ketahanan nasional diperlukan
suatu kebijakan umum dari pengambil
kebijakan yang disebut Politik

Sumber:
https://khairulchaniago.wordpress.com/pengertian-arti-definisi-ketahanan-nasional-bangsa-negara-indonesia/
https://joywahidin.wordpress.com/2013/06/08/strategi-untuk-menjaga-ketahanan-nasional/

Sabtu, 09 Mei 2015

10 Perbatasan Wilayah Indonesia Dengan Negara Tetangga

Perbatasan laut dengan negara tetangga:
1. Perbatasan Indonesia-Singapura

Penambangan pasir laut di perairan sekitar Kepulauan Riau yakni wilayah yang berbatasan langsung dengan Sinagpura, telah berlangsung sejak tahun 1970. Kegiatan tersebut telah mengeruk jutaan ton pasir setiap hari dan mengakibatkan kerusakan ekosistem pesisir pantai yang cukup parah. Selain itu mata pencaharian nelayan yang semula menyandarkan hidupnya di laut, terganggu oleh akibat penambangan pasir laut. Kerusakan ekosistem yang diakibatkan oleh penambangan pasir laut telah menghilangkan sejumlah mata pencaharian para nelayan.
Penambangan pasir laut juga mengancam
keberadaan sejumlah pulau kecil karena
dapat menenggelamkannya, misalnya kasus Pulau Nipah. Tenggelamnya pulau-pulau kecil
tersebut menimbulkan kerugian besar bagi
Indonesia, karena dengan perubahan pada
kondisi geografis pantai akan berdampak
pada penentuan batas maritim dengan
Singapura di kemudian hari.

2. Perbatasan Indonesia-Malaysia

Penentuan batas maritim Indonesia-Malaysia di beberapa bagian wilayah perairan Selat Malaka masih belum disepakati ke dua negara. Ketidakjelasan batas maritim tersebut sering menimbulkan friksi di lapangan antara petugas lapangan dan nelayan Indonesia dengan pihak Malaysia.
Demikian pula dengan perbatasan darat di
Kalimantan, beberapa titik batas belum
tuntas disepakati oleh kedua belah pihak.
Permasalahan lain antar kedua negara adalah masalah pelintas batas, penebangan kayu ilegal, dan penyelundupan. Forum General Border Committee (GBC) dan Joint Indonesia Malaysia Boundary Committee (JIMBC), merupakan badan formal bilateral dalam menyelesaikan masalah perbatasan kedua negara yang dapat dioptimalkan.

3. Perbatasan Indonesia-Filipina

Belum adanya kesepakatan tentang batas maritim antara Indonesia dengan Filipina di perairan utara dan selatan Pulau Miangas menjadi salah satu isu yang harus dicermati.
Forum RI-Filipina yakni Joint Border Committee (JBC) dan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) yang memiliki agenda sidang secara berkala, dapat dioptimalkan menjembatani permasalahan perbatasan kedua negara secara bilateral.

4. Perbatasan Indonesia-Australia
Perjanjian perbatasan RI-Australia yang meliputi perjanjian batas landas kontinen
dan batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) mengacu pada Perjanjian RI-Australia yang
ditandatangani pada tanggal 14 Maret 1997.
Penentuan batas yang baru RI-Australia, di
sekitar wilayah Celah Timor perlu dibicarakan secara trilateral bersama Timor Leste.

5. Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Indonesia dan PNG telah menyepakati
batas-batas wilayah darat dan maritim.
Meskipun demikian, ada beberapa kendala
kultur yang dapat menyebabkan timbulnya
salah pengertian. Persamaan budaya dan
ikatan kekeluargaan antar penduduk yang
terdapat di kedua sisi perbatasan, menyebabkan klaim terhadap hak-hak
tradisional dapat berkembang menjadi
masalah kompleks di kemudian hari.

6. Perbatasan Indonesia-Vietnam

Wilayah perbatasan antara Pulau Sekatung
di Kepulauan Natuna dan Pulau Condore di
Vietnam yang berjarak tidak lebih dari
245 mil, memiliki kontur landas kontinen
tanpa batas benua, masih menimbulkan
perbedaan pemahaman di antara ke dua
negara. Pada saat ini kedua belah pihak
sedang melanjutkan perundingan guna
menentukan batas landas kontinen di
kawasan tersebut.

7. Perbatasan Indonesia-India

Perbatasan kedua negara terletak antara
pulau Rondo di Aceh dan pulau Nicobar di
India. Batas maritim dengan landas kontinen yang terletak pada titik-titik koordinat tertentu di kawasan perairan Samudera Hindia dan Laut Andaman, sudah disepakati oleh kedua negara. Namun permasalahan di antara kedua negara masih timbul karena sering terjadi pelanggaran wilayah oleh kedua belah pihak, terutama yang dilakukan para nelayan.

8. Perbatasan Indonesia-Thailand

Ditinjau dari segi geografis, kemungkinan
timbulnya masalah perbatasan antara RI
dengan Thailand tidak begitu kompleks,
karena jarak antara ujung pulau Sumatera
dengan Thailand cukup jauh, RI-Thailand
sudah memiliki perjanjian Landas Kontinen
yang terletak di dua titik koordinat
tertentu di kawasan perairan Selat Malaka
bagian utara dan Laut Andaman.
Penangkapan ikan oleh nelayan Thailand
yang mencapai wilayah perairan Indonesia,
merupakan masalah keamanan di laut. Di
samping itu, penangkapan ikan oleh nelayan
asing merupakan masalah sosio-ekonomi
karena keberadaan masyarakat pantai
Indonesia.

9. Perbatasan Indonesia-Republik Palau

Sejauh ini kedua negara belum sepakat
mengenal batas perairan ZEE Palau dengan
ZEE Indonesia yang terletak di utara
Papua. Akibat hal ini, sering timbul
perbedaan pendapat tentang pelanggaran
wilayah yang dilakukan oleh para nelayan
kedua pihak.

10. Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Saat ini sejumlah masyarakat Timor Leste
yang berada diperbatasan masih
menggunakan mata uang rupiah, bahasa
Indonesia, serta berinteraksi secara sosial
dan budaya dengan masyarakat Indonesia.
Persamaan budaya dan ikatan kekeluargaan antarwarga desa yang terdapat di kedua sisi perbatasan, dapat menyebabkan klaim terhadap hak-hak tradisional, dapat berkembang menjadi masalah yang lebih kompleks. Disamping itu, keberadaan pengungsi Timor Leste yang masih berada di wilayah Indonesia dalam jumlah yang cukup besar potensial menjadi permasalahan perbatasan di kemudian hari.

Sumber:
riantopurba.blogspot.in/2012/06/perbatasan-wilayah-indonesia-dengan.html?m=1

Perang Dunia Ke-2 Berserta Tokoh dan Perannya

Pada tanggal 1 September 1939, Jerman
menyerang Danzig (Polandia). Sejak saat
itulah meletus perang dunia 2. Akibat
tindakan Jerman ini akhirnya negara
Inggris dan Perancis pada tanggal 3
September 1939 menyatakan perang
terhadap Jerman dan kemudian diikuti oleh negara sekutu lainnya.
Negara yang Terlibat Perang Dunia 2
Blok Jepang, Austria, Rumana, Finlandia, Hungaria.
Blok Sekutu: Inggris, Peranc
Amerika Serikat, Polandia, Belgia, dan
negara sekutu lain.
Jalannya perang dunia 2 terjadi di beberapa medan pertempuran sebagai berikut:
1. Medan Timur (Rusia) 1939-1944
2. Medan Barat (Eropa) 1939-1945
3. Medan Afrika (Balkan) 1940-1945
4. Medan Asia-Pasifik 1941-1945
Sejak tahun 1939-19 berada di pihak negara fasis yaitu Jerman, Italia, Jepang.
Tahun 1942 merupakan titik ketika blok fasis mengalami kekalahan.
Jerman dari Rusia dalam pertempuran
Stalingrad (November 1942)
Jepang kalah dari sek
Pulau Karang (Mei 1992)
kemenangan berada di pihak
sekutu.

Akhir Perang Dunia 2
Di Eropa, Sejak Jerman pertempuran di Stalingrad dengan Rusia,
kemudian pada tanggal 24 Agustlis 1944
Rumania menyerah, diikuti Buigaria pada
tanggal 8 September 1944, Hungaria
pada tanggal 13 Februari 1945, dan
Jerman menyerah pada tanggal 7 Mei
1945.

Di Asia. Setelah Jepang di bom
tanggal 6 Agustus 1945 di Hiroshima
dan tanggal Agustus di Nagasaki, maka
pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Namun, penyerahan secara resmi pada
tanggal 2 September 1945 di atas
kapal Missouri di Teluk Tokyo.
Setelah Perang Dunia 2 berakhir, kemudian
diadakan prjanjian damai sebagai berikut:
1. Perjanjian Potsdam (2 Agustus 1945)
antara. Jerman dan Sekutu.
2. Perjanjian antara Italia dan Sekutu
(1945)
3. Perjanjian antara Austria dan Sekutu
(1945)
4. Perjanjian antara Sekutu dan Hungaria,
Bulgaria, Rumania, serta Finlandia
(1945).
5. Perjanjian San Fransisco (1951) antara
Jepang dan Sekutu.

Tokoh dan Perannya

1. Isoroku Yamamoto

Isoroku Yamamoto dikenal karena menjadi dalang serangan Pearl Harbor, Isoroku Yamamoto adalah Naval terkemuka Marsekal Jenderal
Jepang yang memperkenalkan beberapa perubahan radikal dalam Angkatan Laut
Kekaisaran Jepang. Lahir pada
tanggal 4 April, 1884 di Niigata,
Jepang, Isoroku Yamamoto selesai lulus dari Akademi Angkatan Laut Kekaisaran
Jepang pada tahun 1904 dan juga terdaftar di Harvard University di mana ia belajar 1919-1921. Dia meninggal pada tanggal 18 April, 1943 ketika pesawatnya jatuh dalam penyergapan oleh pesawat tempur Amerika .

2. Erich von Manstein

Dianggap sebagai salah satu yang terbaik dari segi strategi militer dalam sejarah Jerman, Erich von Manstein mencapai pangkat Marsekal Lapangan dalam Perang Dunia 2,di mana dalam kepemimpinannya yang sukses, angkatan bersenjata Jerman mencapai kemenangan dalam pertempuran Sevastopol, Kerch, Tanah Genting Perekop
dan Kharkov. Setelah kekalahan Nazi Jerman, dia ditangkap oleh tentara Inggris pada tanggal 23 Agustus 1945. Setelah menyelesaikan penahanannya tahun 1953, ia bergabung dengan Pemerintah Jerman Barat sebagai penasihat militer. Sebagai peneliti sejarah, ia menulis sebuah buku - Verlorene Siege , menggambarkan
pengalamannya sendiri dan ide-ide saat Dia jalani selama 1930-an dan 1940-an.

3. Omar Bradley

Luas dikenal karena sifat sopan dan santun, Omar Bradely adalah Jendral Amerika terkemuka Perang Dunia 2 yang secara signifikan berkontribusi dalam Landing Normandia serta dalam
pertempuran Bulge. Sejak kecil, dia punya gairah besar dalam bisbol, buku dan menembak. Dalam media Amerika arus utama, Omar Bradely telah ditandai sebagai pria yang tidak pernah menunjukkan kekuatan dan kemampuan otoritatif pada petugas dan tentara yang bekerja di bawah kepemimpinannya. Dia meninggal pada tanggal 8 April 1891, di New York City.

4. Henry Arnold

Lahir dari keluarga terkemuka Pennsylvania, Henry H. Arnold dikenal luas untuk memegang jajaran Jenderal Angkatan Darat dan kemudian Jenderal
Angkatan Udara . Salah satu pilot militer pertama di seluruh dunia. Dalam kepemimpinan yang luar biasa, Angkatan Udara Amerika Serikat mencapai beberapa kemenangan luar biasa melawan kekuatan sumbu.

5. Georgy Zhukov

Salah satu Jenderal paling terkenal dalam sejarah Kekaisaran Rusia , Uni Soviet dan Federasi Rusia, George Zhukov memainkan peran penting dalam memimpin Tentara Merah selama Perang Dunia 2.Ia lahir pada tanggal 1 Desember, 1896 di keluarga miskin dan kemudian pergi ke Moskow untuk bekerja sebagai sebuah cloakmaker. Penting untuk menggambarkan sikap "jangan pernah menyerah" , Jenderal Zhukov masih dikenang karena keketatan nya, disiplin keras dan perencanaan rinci.

6. Bernard Montgomery

Dia dikenal dengan nama panggilannya "Spartan," adalah Bernard Montgomery pejabat terkemuka Angkatan Darat Inggris, yang tidak hanya berpartisipasi dalam Perang Dunia 1, tapi juga memainkan peran penting dalam Perang Dunia 2, memastikan kemenangan Tentara ke-8 melawan Sekutu tahun 1942. Jenderal Montgomery adalah orang yang menerima penyerahan pasukan Jerman di Lüneburg Heath pada tanggal 4 Mei 1945, . Pemenang penghargaan bergengsi , Montgomery mengambil nafas terakhirnya pada tanggal 24 Maret 1976, di rumahnya di Hampshire.

7. Douglas MacArthur

Douglas MacArthur adalah pejuang terkenal yang memainkan peran yang mencolok dalam Perang Pasifik dalam Perang Dunia 2 yang selanjutnya mencapai klimaks di Hiroshima dan Nagasaki (Bom), sehingga menarik Jepang untuk menyerah. Untuk layanan yang luar biasa dalam Kampanye Filipina, Jenderal MacArthur dianugerahi Medali Kehormatan. Selain melayani sebagai Pengawas dari Akademi Militer Amerika Serikat di West Point, ia juga menjabat sebagai Penasihat Militer kepada Pemerintah Persemakmuran Filipina.

8. Dwight D. Eisenhower

Landasan penting dari perang Dunia 2, Jenderal D. Eisenhower menjadi komandan tertinggi pasukan Sekutu di Eropa, yang memainkan peran utama dalam membasuh Jerman Nazi. Setelah akhir Perang Dunia 2, ia terpilih sebagai panglima tertinggi pertama NATO dan kemudian menjadi ke-34 Presiden Amerika Serikat . Setelah menjalani kehidupan yang bermartabat dan terhormat, angka menonjol dari perang dan politik,Dia akhirnya meninggal pada tanggal 28 Maret 1969.

9. Erwin Rommel

Dihormati oleh pasukan sendiri dan pasukan lawan karena menjadi petugas murah hati,
Erwin Rommel adalah Marsekal Lapangan Jerman selama Perang Dunia 2 yang memimpin pasukan Jerman melawan Sekutu selama invasi Normandia. Dihitung di antara salah satu komandan paling berpengalaman dari gurun perang , Jenderal Rommel yang populer dikenal dengan julukan "Desert Fox." Sepanjang pelayanan, ia tidak pernah dituduh melakukan kejahatan perang, dan lebih jauh lagi, ia menentang untuk membunuh tentara atau warga sipil yang ditangkap.

10. George S. Patton

Dan di sini datang Jenderal Angkatan Darat Amerika paling cemerlang dari Perang Dunia 2. Seorang pria karakteristik warna-warni dan master dari sebuah merek yang tidak jelas pada kefasihan, Jenderal Patton dikenal secara luas untuk gambarnya yang tak kenal takut, tidak ortodoks dan bersorak di antara teman- temannya serta dalam daftar besar musuh.Di bawah kepemimpinan terampilnya, wilayah emansipasi dalam waktu yang lebih daripada tentara lain dalam sejarah militer.Dijuluki " koboi gila" oleh Adolf Hitler,Jenderal Patton juga telah digambarkan dalam Academy Award dengan
memenangkan film "Patton."

Sumber:
jagosejarah.blogspot.in/2014/09/sejarah-perang-dunia-2.html?m=1
khabuka.blogspot.in/2012/02/10-jenderal-paling-terkenal-dalam.html?m=1

Sabtu, 21 Maret 2015

Pengaruh Musik Pada Masyarakat Di Era Globalisasi

Di era globalisasi kini semua hal
berkembang pesat, baik dari sisi teknologi
sampai ke sisi modis dan lain-lain. Negara ini yang notabenenya adalah sebuah Negara yang berstatus Negara berkembang seolah-olah sangat mudah dipengaruhi oleh pengaruh globalisasi tersebut.
Di luar sana, banyak Negara-negara
maju yang kini seakan-akan adalah pusat dari era globalisasi. Kita sebagai Negara timur hanya bisa mengikuti dan mengikuti hal-hal apa saja yang kini sedang “gaul”.
Mari kita ambil sampel yang mudah
saja, misalnya dapat kita bahas tentang musik zaman kini. Seperti yang kita semua tahu, banyak sekali jenis-jenis dari musik di dunia ini misalnya ada musik pop, jazz, reggae, rock, r and b, dan semacamnya. Di Indonesia sendiri pun memiliki musik yang sangat khas, yaitu musik dangdut, tarling, pop melayu , dan semacamnya.
Siapa orang-orang Indonesia yang
tidak tahu akan musik dangdut? Ya harus
diakui, musik itu telah dianggap telah
mendarah daging ke orang-orang dalam
negeri. Kita bisa lihat contoh mudahnya,
misalnya jika kita pergi ke acara suatu
pernikahan atau semacamnya pasti yang akan di dengar adalah dangdut, itu sudah pasti. Orangtua kita pun pasti tahu musik itu, karena itu telah dianggap melegenda di dalam negeri.
Selanjutnya kita akan bahas jenis
musik pop yang ada di Indonesia. Untuk para remaja atau abg pasti lebih melekat dengan musik ini. Harus diakui, mereka lebih suka musik pop dibandingkan dengan dangdut. Bagusnya, terkadang banyak remaja Indonesia yang mencintai musik dangdut yang melegenda
itu.
Dari tahun ke tahun, banyak band-
band atau penyanyi-penyanyi yang masuk
chart musik dalam negeri. Berbeda dengan
sebelumnya yang sedikit diisi oleh band-band ataupun penyanyi-penyanyinya. Bisa dibilang itu menambah variasi-variasi permusikan di Indonesia.
Namun sisi negatifnya hal tersebut
dapat menurunkan citra permusikan di
Indonesia. Kenapa? Ya jelas, karena banyak
sekali pendatang baru yang muncul. Lebih
mirisnya lagi, jika mereka memperkenalkan
lagu-lagu mereka yang tidak semestinya
diperkenalkan ke publik.
Mari kita lihat dahulu dalam
masyarakatnya itu sendiri. Di Indonesia yang kini sedang mengglobalisasi cukup pesat, dapat mempermudah untuk mengakses sebuah keperluan atau hal lainnya dengan cepat dan tidak terbelit-belit. Misal kita sedang berada di jalan, coba tengok anak-anak kecil berkisar SD sampai SMP yang kini memiliki “pegangan” handphone yang canggih dan semacamnya, bahkan anak-anak TKpun bisa
melakukan hal yang serupa. Yang mereka dapatkan mengenai hal tadi dalam permusikan kini adalah hanya mengikuti mode yang terbilang popular saat ini. Sedikit dari masyarakat tersebut yang
dapat mengetahui itu adalah hal yang
berdampak positif atau sebaliknya.
Mungkin bisa jadi, kalau masyarakat
yang tidak tahu-menahu permusikan di
Indonesia kini. Akhir-akhir ini banyak
pendatang baru yang mengadopsi dari luar
atau bisa dibilang dengan copy-paste , hanya saja diubah lirik lagunya dan semacamnya. Ada lagi yang kini banyak mengikuti trend-trend yang ada sekarang. Itu semua membuat citra
musik dalam negeri semakin lama semakin
menurun. Mari kita flashback, dahulu boleh
dibilang lagu-lagunya enak didengar, liriknya yang sangat Indonesia dan semacamnya. Berbeda dengan saat ini, yang lagu-lagunya terbilang asal-asalan dan tidak berbobot. Banyak sekali yang hanya bermodal muka atau
yang lainnya, bukan modal suara atau bobot lagu itu sendiri. Atau yang lebih parahnya lagi, hanya bermodal beberapa lagu yang sederhana dan beberapa bulan setelahnya mereka menghilang.
Hal lainnya juga, karena pengaruh globalisasi banyak sekali lagu-lagu luar negeri yang masuk bebas ke masyarakat Indonesia, mereka akan berfikir bahwa lagu-lagu sana lebih bagus dan lebih keren dibandingkan dengan music tanah air itu sendiri. Terkadang juga itu berdampak
pada anak-anak kecil sendiri karena itu,
banyak anak-anak yang hafal oleh lirik lagu- lagu mereka yang bermodal muka dan lirik yang simpel. Lebih hebatnya lagi, belum tentu mereka hafal dengan lagu-lagu anak-anak kecil ataupun lagu nasional.
Ketika kita menanyakan kepada
mereka, “Kamu hafal ga lagu-lagu dari band *?”. Dengan bangga mereka jawab, “Hafal dooong!”. Saat ditanya hafal atau tidaknya lagu-lagu anak kecil ataupun lagu nasional,
kadang mereka menanyakan kembali bagaimana lagunya. Apalagi untuk anak-anak yang terbilang di masa emas mereka, yang kurang lebih sekitar umur 1-5 tahun, sesungguhnya musik-musik yang didengar itu sangat berpengaruh pada anak-anak tersebut. Misalnya saja di saat masa emasnya, anak-anak malah mendengar musik-musik yang beralunan keras, itu dapat memberikan dampak yang kurang baik. Karena itu biasanya dapat membuat tempramental mereka mengalir seperti alunan yang didengarkannya. Contohnya bisa membuat mereka menjadi lebih emosional, dalam artian mudah marah, cara
bergaul anak-anak dengan yang lainnya menjadi kurang baik dan bisa saja menjadi anak dengan pribadi yang keras juga.
Sebaliknya, jika anak-anak mendengar musik-musik beralunan halus dan
lembut, memberikan dampak yang baik untuk mereka. Juga dapat membuat tempramentalnya menjadi lembut juga. Misalnya saja anak tersebut dapat menjadi anak yang mudah diatur, dan yang jelas cara bergaul dengan yang lainnya pun menjadi baik. Di mulai dari ruang lingkup
terkecil, di rumah, seharusnya orangtua
membimbing anak-anaknya walaupun terkadang itu menjadi suatu hal yang disepelekan orang- orang . Terkadang karena dari hal kecil itu lah dapat berdampak pada anak-anak itu sendiri, seperti kurangnya waktu untuk mereka dan lain-lain. Dan juga di luar rumah
harus juga dibimbing agar anak-anak
selayaknya mereka bagaimana.
Selanjutnya oleh produsen
permusikan di Indonesia. Dahulu memang band- band atau penyanyi namun memiliki kualitas yang terbilang bagus, tidak dengan sekarang. Akhir-akhir ini bermunculan secara drastis ke permusikan Indonesia, yang hanya bermodal
muka dan lirik yang sederhana namun tidak berbobot. Belum lama ini, dihebohkan dengan yang namanya boyband dan girlband yang mendunia hingga sampai ke Indonesia. Hal itu membuatnya menjadi lebih buruk lagi, karena seperti yang sebelumnya, kualitasnya hampir nol besar. Dengan hadirnya mereka, membuat
musik di Indonesia menjadi inconsistent. Musik Indonesia yang notabenenya adalah musik dangdut dan pop melayu kini secara perlahan-lahan memudar dimakan oleh waktu. Kesimpulan yang dapat diambil dari
artikel ini adalah di era kini boleh saja kita mengikuti perkembangan zaman yang tiada habisnya, namun di dalam negeri tetap harus dijaga konsistennya dalam hal permusikan di Indonesia. Karena dapat mempengaruhi masyarakat seperti pada bacaan artikel ini.
Sang produsen permusikan Indonesia
seharusnya tidak asal untuk meloloskan
pendatang baru, harus lebih selektif dalam
memilih para pendatang baru yang masuk ke permusikan di Indonesia. Masyarakat sendiri pun harus lebih teliti dalam hal memilih, dan juga harus mencintai produk-produk lokal.

Sumber: http://www.adeunderscore.blogspot.in/2012/11/pengaruh-musik-pada-masyarakat-di-era.html?m=0

Globalisasi dan Penyuluhannya dalam Kehidupan Dimasyarakat

Globalisasi ditandai dengan perkembangan
teknologi komunikasi, informasi, dan
transportasi. Oleh karena itu, globalisasi
telah membawa perubahan perilaku
terhadap kehidupan masyarakat, baik di
bidang politik, ekonomi, sosial maupun
budaya.

1. Perubahan Perilaku Masyarakat
Globalisasi telah membawa pengaruh yang
luas terutama perubahan perilaku
masyarakat dalam berbagai hal. Misalnya,
gaya hidup, perjalanan, komunikasi, makanan,
pakaian, nilai-nilai, dan tradisi.

a. Gaya Hidup
Arus globalisasi juga berdampak pada gaya
hidup, baik itu dampak negatif maupun
positif. Arus globalisasi berdampak negatif
pada masyarakat, misalnya gaya masyarakat sehari-hari cenderung bergaya hidup mewah. Dengan melihat tayangan-tayangan
sinetron, telenovela yang ada di TV
membuat orang tidak menyesuaikan dengan pendapatan rumah tangganya. Namun juga berdampak positif, misalnya orang sekarang sangat menghargai waktu. Kamu tentu sering mendengar ungkapan yang berbunyi time is money. Ungkapan itu secara mudah berarti waktu adalah uang. Menghargai waktu sangat penting. Begitu pentingnya waktu, mereka menyamakan waktu dengan uang. Jadi waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Oleh karena itu, banyak di kalangan kita yang menghargai waktu.
Nah termasuk kamu, apakah kamu juga
memanfaatkan waktu itu dengan baik.
Misalnya waktu sekolah, waktu bermain,
waktu belajar, dan sebagainya.

b. Transportasi
Bagi masyarakat sekarang, menempuh jarak yang jauh tidaklah menjadi kendala.
Berbagai sarana angkutan sudah tersedia
dari yang sederhana sampai yang canggih.
Di era globalisasi ini, pergerakan orang dan
barang makin cepat dan mudah. Teknologi
transportasi yang berkembang dengan
pesat memberikan pelayanan prima. Inilah
dampak positif dari arus globalisasi di
bidang transportasi. Transportasi darat,
seperti bus, kereta api, dan sebagainya.
Sedangkan transportasi udara, yakni
pesawat terbang memungkinkan perjalanan
jarak jauh dengan waktu tempuh yang
singkat.
Dampak negatifnya, tingginya kemajuan di
bidang transportasi mengakibatkan
padatnya arus lalu lintas. Dengan banyak
perjalanan yang dilakukan oleh berbagai
alat transportasi, mengakibatkan
pencemaran udara yang diakibatkan oleh
udara kotor dari knalpot.

c. Komunikasi
Di era global ini, komunikasi merupakan
sesuatu hal yang sangat penting. Komunikasi tidak mengenal waktu dan tempat. Kita bisa berkomunikasi dengan orang lain kapan saja dan di mana saja. Komunikasi ini cenderung mengurangi pertemuan orang per orang, kelompok keluarga dengan kelompok keluarga lain. Mereka mengandalkan pertemuan dengan melalui telepon atau HP. Pesawat telepon seluler/HP ini dapat dibawa ke mana saja. Karena kecilnya, sehingga orang dapat berkomunikasi kapan saja meskipun sedang bepergian.
Pemakaian HP dalam era globalisasi juga
berdampak positif dan negatif. Dampaknya
positif dengan cepat di mana saja dan
kapan saja, kita bisa berkomunikasi dengan keluarga, teman, kenalan, hubungan bisnis dan siapa saja dengan cepat. Dampak
negatifnya, misalnya menjadi pemborosan,
jika hanya digunakan untuk hal-hal yang
kurang bermanfaat. Di samping itu, HP juga
berdampak mengurangi silaturahmi
(kunjungan antarkeluarga), sebab cukup
dengan kirim SMS atau telepon saja.

d. Pakaian
Arus globalisasi juga berdampak pada jenis
dan model pakaian. Dengan arus globalisasi,
pakaian dengan mode yang sama dipakai
oleh orang di berbagai belahan dunia.
Contohnya adalah celana jeans. Celana jeans
sudah mengglobal. Dalam kehidupan sehari-
hari, di mana saja baik itu laki-laki atau
pun perempuan sudah terbiasa memakai
celana jeans. Padahal dulunya, jenis celana ini hanya digunakan oleh orang-orang
tertentu dan di tempat-tempat tertentu.
Begitu juga dengan baju kaos, yang lazim
disebut T-Shirt. Jenis pakaian ini sudah
menjadi pakaian yang biasa dan dapat
ditemukan di mana saja. Apakah perubahan
orang memakai pakaian akibat globalisasi
telah berdampak positif atau negatif?
Jenis pakaian di luar contoh di atas masih
banyak. Misalnya, orang meniru pakaian yang sedang ”ngetren” saat itu. Kalau di TV yang sedang ”ngetren” pakaian mini maka banyak masyarakat berpakaian mini. Atau pakaian yang sedang ramai di kalangan remaja yaitu pakaian yang seharusnya anggota badan itu tertutup. Jenis pakaian ini tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat kita, jelas ini akan berdampak negatif. Akan tetapi dari jenis pakaian, arus globalisasi juga berdampak positif.
Kini, kita dapat dengan mudah
mendapatkan berbagai jenis, baik itu
model, bahan atau kualitas dan sebagainya.

e. Makanan
Masyarakat Indonesia yang ada di kota-
kota besar banyak yang mengkonsumsi
makanan yang sebenarnya berasal dari
negara lain seperti ayam goreng (Mc
Donald), pizza, spaghetti, dan hamburger.
Mereka lebih bangga atau menyukai
makanan tersebut daripada makanan khas
Indonesia seperti nasi gudeg, nasi gandul,
nasi pecel dan lain-lain.

f. Nilai-nilai
Sebelum terjadi berbagai kemajuan pesat
akibat pengaruh globalisasi, masyarakat
kita sangat menghargai dan menerapkan
nilainilai dan norma-norma yang berlaku
sebagai masyarakat Timur. Nilai dan norma
yang ditanamkan oleh nenek moyang kita
adalah nilai-nilai dan norma-norma yang
luhur, seperti sopan santun, tata krama,
kerukunan dan sebagainya. Oleh karena itu, kehidupan masyarakat berlangsung secara teratur, alamiah, dan damai.
Setelah terjadi arus globalisasi, nilai-nilai
dan norma-norma yang berlaku mulai
bergeser. Akibat pengaruh teknologi dan
budaya asing, nilai-nilai dalam kehidupan
kemasyarakatan seperti nilai kerukunan,
gotong royong sekarang ini sudah mulai
luntur. Apalagi di kota-kota besar nilai-nilai
semacam ini sudah jarang ditemui. Mereka
hidup dengan sendiri-sendiri. Namun di
pedesaan nilai-nilai seperti itu masih
nampak. Dampak negatifnya, masyarakat
cenderung lebih bersifat individual.

g. Tradisi
Tradisi yang berlangsung di masyarakat
lama kelamaan luntur. Masyarakat sudah
tidak begitu mengikuti tradisi yang ada.
Misalnya tradisi ”tedak siti” bagi bayi yang
mulai berlatih berjalan, yaitu mulai
menempelkan kakinya di tanah. Tradisi ini
berlangsung pada suku Jawa! Sebaliknya,
masyarakat khususnya generasi muda
cenderung menyukai adat dan tradisi asing. Misalnya, lagu pop dari Eropa atau Amerika, lebih disukai daripada lagu daerah atau lagu nasional. Demikian juga pakaian, generasi muda lebih suka memakai pakaian ala barat daripada pakaian tradisional.
Upacara adat pernikahan banyak
dipengaruhi budaya asing. Mereka banyak
yang menyukai pakaian pengantin bergaya
Eropa.

2. Dampak Globalisasi
a. Dampak Positif
Globalisasi membawa dampak positif dan
negatif. Dampak positif dari arus
globalisasi, antara lain :
1) Memperkaya unsur-unsur kebudayaan
Sebagai dampak dari derasnya arus
informasi dan komunikasi telah membuat
makin globalnya nilai-nilai budaya. KFC,
Dunkin Donat yang semula jenis makanan
lokal sekarang menjadi makanan
internasional. Selain itu berjuta-juta orang
di dunia bersama-sama menyaksikan
pertandingan sepak bola melalui media yang
sama yaitu TV. Nilai-nilai budaya yang ada di
tiap-tiap negara dapat dinikmati oleh
negara-negara lain di dunia, sehingga dapat
memperkaya unsur-unsur kebudayaan kita.
2) Meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Dengan adanya globalisasi maka negara yang
sudah maju dapat terlihat oleh negara lain.
Negara berkembang, seperti Indonesia
yang belum maju dapat terpacu untuk lebih
meningkatkan pada bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini dapat
dilihat dengan banyaknya anak-anak suatu
negara untuk belajar ke negara yang sudah
maju dan banyak mendatangkan tenaga-
tenaga ahli dalam pembangunan suatu
negara.
b. Dampak Negatif
Dampak negatif dari arus globalisasi, antara
lain :
1) lunturnya nilai-nilai dan tradisi lama,
2) mempengaruhi tingkah laku yang
cenderung negatif, seperti demo, tawuran
antarpelajar, perampokan dan sebagainya,
3) mempengaruhi gaya hidup menjadi
bergaya hidup mewah, dan
4) semangat belajar anak-anak menurun,
sebab mereka cenderung melihat TV
dengan berbagai acara yang menarik.
3. Sikap Kita terhadap Globalisasi
Globalisasi telah membawa perubahan dalam
kehidupan masyarakat dunia. Tidak ada
sekat yang menghalangi terjadinya
komunikasi antarindividu. Globalisasi juga
telah menyuguhkan banyak informasi yang
berasal dari negara lain. Berbagai macam
informasi mengalir dari satu tempat ke
tempat lain. Banyak hal positif dari
pertukaran arus informasi ini kita dapat.
Namun juga tidak sedikit hal yang negatif
yang terkandung di dalamnya. Demikian juga
lewat televisi kita, banyak disuguhkan film-
film asing. Umumnya kita merasa terhibur
apabila menonton film-film asing, seperti
telenovela. Dengan demikian, kita tidak
kuasa menahan informasi dan pengaruh dari luar.
Bagaimana sikap kita terhadap globalisasi
ini? Globalisasi bisa berdampak positif, bisa
juga berdampak negatif. Kita harus pandai
atau arif menyikapinya. Kita harus pandai-
pandai dalam memilih informasi termasuk
film-film dari luar. Informasi atau film dari
luar yang baik (positif) kita ambil,
sedangkan informasi atau film yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa kita
(negatif) kita buang.

Google http://www.sprintal-sprintul-ita.blogspot.in/2011/02/dampak-globalisasi-dalam-kehidupan.html?m=1

Senin, 12 Januari 2015

Tugas Softskill Individu 3

Hello nama saya Bimo Noviyanto, saya mempunyai band yang baru terbentuk Januari 2015 yang ber-genre "Post-Hardcore"
Ini adalah lyric dari lagu pertama kami yang akan rilis pada Februari mendatang!

Hopeless Romance - 2nd Home

I found a place to lose down
I need it to not feel alone
Since someone left me for another man
Sometimes, her shadow still haunts me

But I found a suitable place
To save me from myself
To save me from myself

Do you know the mind of friendship?
Here, I found the answer
And I know who's with me
When I falling down (Fking down)
No matter how much life is suck
They can make me laugh
They can make me f
kin' laugh

Remind me when i've to go home
Go to go real home 2x

Do you know the mind of friendship?
Here, I found the answer
And I know who's with me
When I falling down (Fking down)
No matter how much life is suck
They can make me laugh
They can make me f
kin' laugh

I can hide the wound for a while
Such as wearing a mask smile
So they couldn't see
What I think hurts the most

Created: Angga Pratama
Arasement: Bimo Noviyanto

Tugas Softskill Individu 2

Cerita tentang musik... Gue dulu sebenernya sebelum kenal yang namanya musik Pop-Punk, Post-Hardcore, Metal, Hardcore dan sebagainya. Gue dulu sukanya Peterpan haha tapi itu enggak begitu suka, kalo sampe sekarang band Pop jaman 90an itu gue suka SO7 atau Sheila On 7. Tapi entah kenapa gue lebih srek denger musik Pop-Punk, ini tuh udah kek nyaman banget sama ini genre haha
Walau sekarang gue punya band dengan aliran Post-Hardcore, tapi disetiap bikin arasement buat lagu baru pasti nyentuh-nyentuh musik Pop-Punk mulu, belom bisa move on ini sampe sekarang.

Dari dulu cita-cita gue waktu kecil setelah jadi Power Ranger gue pengen banget punya band yang bisa banggain keluarga gue dan teman-teman gue. Awal gue nge-band sih waktu lulus-lulusan Sekolah Dasar, daripada bete ngapain eh temen-temen gue pada ngajakin nge-band. Disitu gue main Bass, malah sebelum bisa main gitar yang kunci balok jaman dulu gue bisanya main bass dulu baru lancar main gitar.
Nah, pas gue Sekolah Menengah Pertama kelas 3 temen gue ngajakin bikin band dan ini band sayang banget cuma bertahan selama 4 Tahun. Tapi akhirnya temen gue ngajakin lagi bikin band baru dengan musik baru dan style baru. Kita mencoba memainkan musik Post-Hardcore, pertama latihan kita bawain lagu-lagu dari Sleeping With Sirens, Memphis May Fire dan A Day To Remember. Dan akhirnya kita mulai-in serius dalam band ini dan memberi nama Hopeless Romance. Kenapa kita namakan band ini dengan nama Hopeless Romance, karena rata-rata personil ini banyak yang gagal dalam hubungan asmara.
Kita fokuskan untuk membuat Single pertama kita yang akan rilis bulan Februari 2015 mendatang!

PROBLEM VOCABULARY AND PREPOSITIONS

The following words are often misused by native english speakers as well as non native speakers. Sometimes the spelling are so similiar tha...