Selasa, 02 Juni 2015

Ketahanan Nasional dibidang Ekonomi, Pangan, Politik, Sosial Budaya, Ideologi

1. Ketahanan Nasional dibidang Ekonomi

Ketahanan Nasional yaitu dimana suatu kondisi dinamika Negara yang telah meliputi segenap aspek dalam kehidupan Nasional yang berintegrasi,berisi keuletan dan ketangguhan. Yang banyak mengandung kemampuan dalam mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala problema dan ancaman-ancaman (gangguan) baik yang datang dari dalam maupun dari luar, secara langsung maupun tidak langsung.

Ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi itu sendiri dapat tercermin dalam berbagai kondisi kehidupan pereknomian bangsa yang mana dalam bangsa tersebut dapat memelihara kemandirian Ekonomi Nasional Dalam pencapaian tingkat ketahanan Ekonomi yang diinginkanpun banyak
memerlukan pembinaan, diantaranya seperti
- Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan monopolistis.
- Pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara
aktif.
- Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemaknmuran dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
- Pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil- hasilnya senantiasa
memperhatikan keseimbangan antar sektor dan antar wilayah.
- Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta jasa.

Dampak dari pengaruh ketahanan nasional dalam bidang Ekonomi itu pun banyak
mengundang pertanyaan dari berbagai kalangan masyrakat.
Misalnya Naiknya harga BBM, dimana Pemerintah merencanakan akan menaikkan
harga BBM pada tanggal 1 April 2012, yang banyak membuat masyarakat semakin merasa resah atas keputusan tersebut,
unjuk rasa dan protes pun
banyak dilakukan. Kebanyakan unjuk rasa tersebut dilakukan dari kalangan menengah bawah dan masyarakat tidak mampu seperti buruh,petani,nelayan pedagang hingga mahasiwa. Mereka menuturkan bahwa pihak yang paling menderita dengan kenaikan harga BBM ini adalah rakyat kecil karena kemampuan memenuhi kebutuhan hidup akan semakin sulit.

2. Ketahanan Nasional dibidang Pangan

Ketahanan pangan seringkali diidentikkan dengan suatu keadaan dimana pangan
tersedia bagi setiap individu setiap
saat dimana saja baik secara fisik,
maupun ekonomi. Ada tiga aspek
yang menjadi indikator ketahanan pangan suatu wilayah, yaitu sektor ketersediaan pangan, stabilitas ekonomi (harga) pangan, dan akses fisik maupun ekonomi bagi setiap individu untuk mendapatkan pangan.
Ketahanan pangan mencerminkan ketersediaan bahan makanan yang cukup, sama dalam jumlah maupun kualitas dan berbagai bahan makanan yang dapat digunakan.
Menurut World Food Confrence on Human Right (1993) dan World Food Summit (1996) ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya keperluan zat setiap individu dalam jumlah dan kualitas, agar dapat hidup aktif dan selalu sehat serta sesuai dengan kondisi budaya tempat
tinggal. Bertitik tolak dari definisi diatas, persoalan jaminan ketahanan pangan tidak hanya sebatas bagaimana pencapaian pengeluaran pertanian oleh suatu negara atau daerah secara kuantitas mampu mencukupi keperluan masyarakat, namun yang lebih penting adalah merupakan persoalan yang lebih kompleks, yang memiliki perspektif pembangunan dan ekonomi politik.
Ketahanan pangan dipandang sebagai hal yang sangat penting dalam rangka Pembangunan nasional untuk
membentuk manusia Indonesia berkualitas, mandiri, dan sejahtera. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diwujudkan
ketersediaan pangan yang cukup, aman, bermutu, bergizi dan beragam serta tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia dan terjangkau oleh daya beli
masyarakat (Dewan Ketahanan Pangan, 2002). Ketahanan pangan menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996, diartikan sebagai kondisi terpenuhinya
pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau
minuman. Ketahanan pangan
sesungguhnya sangat erat kaitannya dan berpengaruh besar terhadap sektor produksi suatu negara, yang kemudian berpengaruh pada devisa suatu negara, yang akan dimanfaatkan dalam sektor ekspornya, dan akan berdampak pada
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Selain itu, ketahanan pangan pun sangat erat
kaitannya dengan kebijakan- kebijakan politik suatu negara, tentang persetujuan kerja sama antar aktor dalam sektor pangan, kebijakan-kebijakan pembangunan, dan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan dalam suatu sistem. Berangkat dari pemahaman tersebut, sehingga ketahanan pangan menjadi salah satu wacana yang cukup berpengaruh dalam bidang ekonomi politik.

3. Ketahanan Nasioanal dibidang Politik

Ketahanan pada aspek politik
diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan politik bangsa yang berisi
keuletan, ketangguhan dalam
menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan serta
gangguan yang datang dari luar
maupun dari dalam secara langsung
maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan hidup politik
bangsa dan negara Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
Ketahanan pada Aspek Politik
Dalam Negeri
Sistem pemerintahan yang
berdasarkan hukum, tidak
berda¬sarkan kekuasaan yang
bersifat absolut, dimana kedaulatan
berada di tangan rakyat dan
dilakukan sepenuhnya oleh MPR
sebagai penjelmaan seluruh rakyat.
Mekanisme politik yang
memungkinkan adanya perbedaan
pendapat. Namun perbedaan tersebut
tidak menyangkut nilai dasar,
sehingga tidak menjurus pada konflik
fisik. Di samping itu, timbulnya
diktator mayoritas dan
tirankaminoritas harus dicegah.
Kepemimpinan Nasional mampu
mengakomodasikan aspirasi yang
hidup dalam masyarakat dan tetap
berada dalam lingkup Pancasila, UUD
1945 dan Wawasan Nusantara.
Terjalin komunikasi politik timbal
balik antara pemerintah dan
masyarakat dan anata kelompok /
golongan dalam masyarakat dalam
rangka mencapai tujuan nasioanal
dan kepentingan nasional.

4. Ketahanan Nasional dibidang Budaya Sosial

Ketahanan pada aspek sosial budaya
merupakan salah satu pilar yang penting
untuk menyangga kelangsungan hidup
bangsa dan negara Republik Indonesia
sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 pasal
32 : “Kebudayaan nasional itu adalah
kebudayaan yang timbul sebagai usaha budi
daya rakyat Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan lama dan asli yang terdapat
sebagai puncak dan kebudayaan di daerah-
daerah di seluruh Indonesia, terhitung
sebagai bangsa. Usaha kebudayaan harus
menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan
persatuan, dengan tidak menolak bahan-
bahan dari kebudayaan asing yang dapat
memperkembangkan atau memperkaya
kebudayaan bangsa sendiri, serta
mempertinggi derajat kemanusiaan
Indonesia” .
Perinsip Persatuan Indonesia, memberikan
acuan bahwa pola fikir, sikap dan tindak
bangsa Indonesia harus mengarah pada
keutuhan dan kokohnya Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dengan memiliki prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa
Menempatkan persatuan – kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan. Menunjukkan sikap
rela berkorban demi kepentingan Bangsa
dan Negara, Bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia, tidak
rendah diri, mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa, menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia,
mengembangkan sikap tenggang rasa, tidak
semena-mena terhadap orang lain, gemar
melakukan kegiatan kemanusiaan, senantiasa
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, berani
membela kebenaran dan keadilan, merasa
bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian
dari seluruh umat manusia, terutama warga
Indonesia. Dalam hal terjadinya konflik
kepentingan, kepentingan bangsa diletakan
diatas kepentingan pribadi, klompok,
golongan dan daerah.

5. Ketahanan Nasional dibidang Ideologi

Ideologi disebut juga
falsafah negara, pandangan hidup, dan
pandangan dunia, rukun negara, atau
landasan ideal. Sesuai dengan
kompleksitas kehidupan manusia,
ideologi menjabarkan diri dalam nilai,
karena itu ideologi berarti pula sistem
nilai yang tersusun secar sistematis dan
merupakan kebulatan ajaran atau
doktrin.
Menurut Pusat Study
Kewiraan (1980:87), Pengertian
ketahanan nasional dibidang ideologi
adalah kondisi dinamik suatu bangsa,
berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasinal
didalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan
serta gangguan, baik yang datang dari
luar maupun dari dalam yang langsung
maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan ideologi suatu
bangsa dan negara.
Faktor yang
mempengaruhi ketahanan nasional dalam
aspek ideologi adalah Keampuhan suatu
ideologi tergantung pada rangkaian
nilai yang dikandungnya, yang dapat
memenuhi serta menjamin segala
aspirasi hidup dan kehidupan manusia
baik secara pribadi makhluk sosial
maupun sebagai warga negara sesuai
dengan kodrat dan ibadat Tuhan Yang
Maha Esa. Memiliki yang sempurna dan
cocok belum menjamin ketahanan
nasional dibidang ideolgi. Untuk
mencapai ketahanan nasioanal dibidang
ideologi diperlukan penghayatan dan
pengamalan ideologi secara sungguh-
sungguh. Makin tinggi kesadaran dan
ketaatan suatu bangsa dalam
mengamalkan ideologi negaranya makin
tinggi pula tinggkat ketahanan
nasional dibidang ideologinya.
Upaya memperkuat
Ketahanan Ideologi memerlukan
langkah pembinaan berikut:
• Pengamalan pancasila secara
obyektif dan subyektif
• Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa dan negara Republik
Indonesia
• Pendidikan moral Pancasila
• Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan
konsep Wawasan Nusantara
bersumber dari Pancasila

Sumber:
warungomoscar.blogspot.in/2013/06/ketahanan-nasional-pada-aspek-ekonomi.html?m=1

civicsedu.blogspot.in/2012/06/ketahanan-pangan.html?m=1

nakruten.blogspot.in/2013/05/ketahanan-nasional-pada-aspek-politik.html?m=1

ekasubali41.blogspot.in/2013/05/karya-tulis-tentang-ketahanan-nasional.html?m=1

wawanhariskurnia.blogspot.in/2012/12/ketahanan-nasional.html?m=1

Definisi dan Macam-macam Pertahanan Nasional

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi
dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, hambatan dan ancaman baik yang
datang dari dalam maupun dari luar. Juga
secara langsung ataupun tidak langsung yang
dapat membahayakan integritas, identitas
serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan
nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar
dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-
kadang membahayakan keselamatannya. Cara
agar dapat menghadapi ancaman-ancaman
tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki
kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang
dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan
sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah
tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga
tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya.
Karena itu ketahanan nasional harus selalu
dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi
serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah
yang disebut dengan sifat dinamika pada
ketahanan nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita
dengar disurat kabar atau sumber-sumber
lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh
gambarannya.
Untuk mengetahui ketahanan nasional,
sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan
nusantara. Ketahanan nasional merupakan
kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa,
yang didalamnya terkandung keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan
kekuatan nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi
segala macam ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan yang langsung atau tidak
langsung akan membahayakan kesatuan,
keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa
dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman
tersebut dari dalam ataupun dari luar.

Macam-macam Pertahanan Nasional

Perwujudan ketahanan nasional terbagi :

1. Perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia
dalam Trigarta, terbagi menjadi :
a. Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah
Indonesia
b. Aspek Keadaan dan Sumber-sumber
Kekayaaan Alam
c. Aspek Penduduk
2. Perwujudan Ketahanan Nasional dalam
Pancagatra, terbagi menjadi :
a. Ketahanan Nasional Dalam Bidang Ideologi
b. Ketahanan Nasional Dalam Bidang Politik
c. Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi
d. Ketahanan nasional dibidang social budaya
e. Ketahanan nasional dibidang pertahanan
keamanan
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan
nasional diperlukan kesadaran setiap warga
Negara Indonesia, yaitu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam
bentuk perjuangan non fisik yang berupa
keuletan dan ketangguhan yang tidak
mengenal menyerah yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam rangka menghadapi segala ancaman,
gangguan, tantangan dan hambatan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasional.
2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-
pengaruh yang timbul pada aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan, sehingga setiap warga Negara
Indonesia baik secara individu maupun
kelompok dapat mengeliminir pengaruh
tersebut, karena bangsa Indonesia cinta
damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.
Hal itu tercermin akan adanya kesadaran bela
negara dan cinta tanah air. Apabila setiap
warga negara Indonesia memiliki semangat
perjuangan bangsa dan sadar serta peduli
terhadap pengaruh yang timbul dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
serta dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh
tersebut, maka akan tercermin keberhasilan
ketahanan nasional Indonesia. Untuk
mewujudkan ketahanan nasional diperlukan
suatu kebijakan umum dari pengambil
kebijakan yang disebut Politik

Sumber:
https://khairulchaniago.wordpress.com/pengertian-arti-definisi-ketahanan-nasional-bangsa-negara-indonesia/
https://joywahidin.wordpress.com/2013/06/08/strategi-untuk-menjaga-ketahanan-nasional/

PROBLEM VOCABULARY AND PREPOSITIONS

The following words are often misused by native english speakers as well as non native speakers. Sometimes the spelling are so similiar tha...